Skip to main content

Catatan Ramadhan 1438 H : Perluas Rezeki Dengan Tiga Hal Ini

Alhamdulillah, pada malam Ramadhan yang indah ini, butiran-butiran hikmah menyegarkan pikiran ibarat rintik hujan yang menyegarkan bumi yang kering dan berdebu. Kali ini aku akan menulis beberapa hikmah pada malam ini (02062017) dari Mesjid Taqwa, Medan.

Pertama sekali, mengenai rezeki ini sebenarnya kita tak perlu khawatir karena dalam Al-Qur'an dikatakan dalam Q.S. Hud: 6, yaitu 
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak ada satupun makhluk yang berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (Hud: 6).
Nah, sekarang tinggal usaha dan doa kita-lah yang dapat kita maksimalkan untuk mendapatkan rezeki tersebut. Ada dua hal yang selalu kita perhatikan dan lakukan untuk mendapatkan rezeki, yaitu dengan tenaga dan dengan keahlian (profesi). Kedua cara tersebut memang kita perlukan untuk mendapatkan rezeki dari Allah. Setiap kita pasti mempergunakan tenaga untuk bekerja, apapun pekerjaannya dan mempergunakan keahlian kita untuk mengerjakannya. 

Namun, ternyata ada tiga hal yang dapat memperluas rezeki kita dan memberikan kelapangan dalam hidup yang sering terlupakan, yaitu: Bertakwa kepada Allah, selalu bersyukur, dan selalu beristighfar kepada Allah.

Bertakwa kepada Allah SWT. Hal ini dikatakan Allah dalam Q.S. At-Talaq: 2-3.
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka." (At-Talaq: 2-3)
Juga dalam Q.S. At-Talaq: 4
"Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (At-Talaq: 4)
Taqwa itu sendiri mengandung arti menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Selanjutnya yaitu dengan selalu bersyukur kepada Allah, hal ini Allah nyatakan dalam Q.S. Ibrahim:7,
“… Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7)
Seringnya kita lupa untuk bersyukur, kita kadang lebih banyak mengeluh. Padahal kita sendiri yang menjadikan diri kita tidak bahagia dan selalu mengeluh. Ada dua hal yang sering kita lakukan hingga kita lupa bersyukur, yaitu, 

(1) Kita terlalu fokus terhadap apa yang kita INGINKAN, namun lupa akan apa yang telah kita MILIKI, hingga kita tidak menggunakan apa yang kita miliki dengan maksimal. Hasilnya, kita sendiri yang merasa kita sempit rezeki dalam kehidupan ini. Seperti kata pepatah, hidup ini bagai roda yang berputar, kadang posisi kita akan di atas, kadang posisi kita di bawah. Dan satu hal yang penting yang membuat kita bahagia di segala posisi adalah dengan MENYEDERHANAKAN KEINGINAN kita. Bukanlah posisi atau keadaan yang membuat kita bahagia atau nestapa, tetapi keinginan kita. (Dikutip dari buku "Ashabul Kahfi Melek 3 Abad", oleh Nadirsyah Hosen dan Nurussyariah Hammado) 

(2) Kita selalu membandingkan hidup kita dengan orang lain yang lebih hebat dari kita. Masing-masing orang telah memiliki takdirnya. Kita hanya perlu fokus pada hidup kita sendiri, dunia dan akhirat. Kita tidak perlu membandingkan kehidupan duniawi kita dengan orang lain yang lebih hebat, hal itu tentu saja membuang-buang waktu, hati, dan pikiran kita. Jadi, fokus kepada hidup kita dan berbagi kebaikan dengan sesama, itu saja, titik.

Bersyukur ini dapat kita lakukan dengan hati, lisan (mengucapkan syukur kepada Allah), dan perbuatan (berbagi dengan sesama).


Hal yang terakhir yaitu dengan memperbanyak istighfar kepada Allah. Hal ini dijelaskan Rasulullah pada H.R. Abu Daud berikut,
“Barang siapa yang menjadikan Istighfar sebagai kelaziman/kewajaran/kebiasaan untuknya, maka Allah akan menjadikan setiap kesempitan yang ia alami akan ada jalan keluarnya, dan setiap kesusahan akan ada kelapangannya, dan memberikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangkanya.”
Istighfar sendiri memiliki makna memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang kita lakukan baik disadari maupun tidak. Selain itu, kita juga harus memperbaiki kesalahan kita tersebut dan terus memperdalam ajaran agama agar lebih banyak pengetahuan agama yang dapat dipraktekkkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini satu kutipan yang bagus, masih dari buku "Ashabul Kahfi Melek 3 Abad"
Tetaplah sederhana, jauhi ambisi, bekerjalah dengan penuh cinta dan komitmen. (Dr.H.Nadirsya Hosen, Ph.D dan dr.Nurussyariah Hammado, M.NeuroSci)
Selain beribadah, membaca Al-Qur'an, kita juga dapat membaca doa pagi dan petang atau al-mat'surat.

Beberapa sumber bacaan lain: muslim.or.id ; khutbahislam.com.

Medan, 02 Juni 2017

Comments